MAKASSAR, LINGKARSULAWESI — Lapak lapak liar menjamur di atas fasilitas umum (fasum) sepanjang jalan KH H Agis Salim Pasar Sentral Kecamatan Wajo Kota Makassar.
Tepatnya berseberangan dengan Toko Sejahtera nampak belasan lapak berdiri bebas di atas jalan beberapa diantaranya berdiri pas depan tempat pembongkaran lapak habis terbakar itupun dengan beragam dagangan
.MENURUT WARGA, LAPAK-LAPAK DI WILAYAH TERSEBUT MULAI MENJAMUR SEJAK MEMASUKI BULAN RAMADHAN..
“Awalnya cuma beberapa ji lapak tapi terus bertambah, sekarang sudah ada sekitar puluhan lapak yang berdiri di situ,” terang warga yang tidak mau disebut identitasnya.
Jalan sempit dan padatnya lalulintas kerap menyebabkan kemacetan. Kendaraan yang tiba tiba berhenti di tepi jalan untuk berbelanja di lapak itu memperparah kemacetan di wilayah itu.
Dikonfirmasi di Camat Wajo Drs Ninrod Sambe Sos MM mengatakan bahwa keberadaan lapak lapak tersebut tidak memiliki izin dari pemerintah kecamatan.
“Tidak ada izin dari kecamaatan dan akan di surati dan jika tak di gubris maka kami akan tindaki,” ucap Camat Wajo Selasa (14/03/2024).
Pihaknya sudah beberapa kali mendatangi lapak lapak tersebut dan memberikan teguran secara lisan Bahkan sudah melakukan koordinasi dengan pihak Kecamatan hingga ke Satpol PP Kecamatan..
Camat Ninrod menyebut, lapak lapak liar mulai menjamur sejak mrmasuki Bulan Ramadahn. Bukan hanya di kelurahan Pattunuang, tetapi nyaris di semua wilayah di Kecamatan Wajo..
Lebih jauh, Dia berjanji akan melakukan penertiban dengan mengedepankan cara humanis, sentuh hati dan pendekatan secara persuasif sehingga mereka rela membongkar lapaknya secara sukarela.
“Kami terus melakukan pendekatan secara humanis karena ini soal kemanusiaan. Kita juga melihat dampaknya dari sisi positif dan negatifnya. jangan sampai tindakan yang kami ambil berdampak persoalan panjang di kemudian hari,” ucap Ninrod.
“Sedangkan mengenai parkiran yang bikin macet kami akan berkoordinasi dengan pihak PD Pasar. karena jalan itu merupakan batas antar dua wilayah kelurahan,” tutupnya.
Sementara Kepala Pasar Sentral saat ingin di komfirmas awak media lagi tak berada di tempat kerjanya
Berbeda halnya sejak ingin di komfirmasi PLH Direktur Utama PD Pasar Samsuk Bahri enggan berkomentar karna sambungan whatsapp awak media ini tak di respon.
Disisi lain Pihak Pengelola Pasar Sentral Melati, kini berulah juga dengan mempersewakan Jalan peruntukan pejalan kaki di persewakan Rp 500 ribu pertempat, melihat daripada kondisi jalan tersebut sudah di penuhi dengan pedagang Musiman dan makin sembraut namun pihak Kepala Pasar sentral enggan menegurnya apalagi membersihkan para pedagang yang ada di lokasi tersebut, dengan demikian kami menduga bahwa pihak kepala pasar, ada main dengan pihak Melati serta pedagang yang membuat Lapak Musiman tersebut, sekiranya pihak pemerintah Kecamatan serta Kota Makassar dapat mengambil tindakan agar para pedagang musiman tersebut di bersihkan serta para pelaku yang membangun lapak di panggil dan di periksa pihak APH ataupun pihak Kejaksaan Negeri Makassar buat pertanyakan di mana sewa menyewa lapak tersebut yang berdiri diatas badan jalan milik Pemerintah Kota Makassar.
Ada hal kejanggalan yang di temukan oleh tim media yang pada hari ini turun langsung ke Pasar Sentral, diduga Lapak yang menjamur tersebut di persewakan Rp. 3,5 juta rupiah terhadap pedagang, namun setelah di telusuri ke pihak Direksi PD Pasar uang sewa lapak tersebut tak di storkan ke pihak Direksi.
(Tim)